Biografi singkat Khalifah Umar bin khattab

 Umar bin Khattab seorang sahabat nabi dan merupakan idola saya.siapa yang tidak kenal dengannya.

Umar bin Khattab merupakan sahabat Rasulullah SAW yang dikenal karena ketangkasan dan keberaniannya. Ia selalu menyertai Sang Rasul dalam misi menyebarkan agama Islam, bahkan memintanya untuk berdakwah secara terang-terangan.




Nabi Muhammad memberinya julukan Al-Faruq atau sang pembeda, karena ia dapat membedakan yang benar dan yang batil. Ada pula kalangan yang berpendapat gelar ini memiliki makna penjaga Rasulullah.


Dalam hadits At Tirmidzi, umar merupakan salah satu sahabat yang dijamin masuk surga. Ia juga khalifah kedua umat Islam setelah Abu Bakar as Siddiq.


Berikut ini adalah biografi Umar bin Khattab yang dapat dijadikan suri tauladan.


Baca juga:

Sejarah Umar bin khattab


Biografi Singkat

Nama: Umar bin Khattab


Lahir: 13 tahun setelah kelahiran Rasulullah SAW, sekitar 586 M di Mekkah


Gelar: al-Faruq (pemisah antara yang benar dan batil) dan Amirul Mu'miniin (pemimpin orang-orang beriman)


Jabatan: Khalifah Umat Islam (634-644 M)


Pendahulu: Abu Bakar Ash-Shidiq


Pengganti: Utsman bin Affan


Wafat: 26 Dzulhijjah 23 H


Kehidupan Umar bin Khattab Sebelum Masuk Islam.

 Umar lahir dari keluarga terpandang di suku Quraisy. Ayahnya, Khattab merupakan komandan pasukan. Sedangkan sang kakek Nufail merupakan tokoh Quraisy yang terhormat.


Sang ayah pun menurunkan kemampuan berburu, administrasi, menunggang kuda, berlatih pedang, tombak, dan pedang, hingga baca tulis kepada Umar. Ini menjadikan Umar tumbuh sebagai sosok yang cerdas nan tangkas, kebanggaan kaum Quraisy.


Seperti mayoritas masyarakat Quraisy, mulanya Umar menentang ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW karena bertentangan dengan nenek moyang. Ia sangat membenci Rasulullah dan meneror pengikutnya.


Meski demikian Rasulullah berdoa agar hati Umar terbuka dan menerima Islam. Beliau menganggap Umar merupakan sosok yang dapat membantu jalannya dakwah Islam dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya.


“Ya Allah agungkanlah Islam dengan salah satu dari kedua lelaki ini: Umar bin Khattab atau Umar ibn Hisyam Abu Jahal”.


Umar Memeluk Islam

Suatu hari, Umar mengetahui bahwa adiknya, Fathimah beserta sang suami Sa’d ibn Zaid telah masuk Islam. Mengetahui hal ini, ia sangat marah.


Saat menemui Fathimah dan Sa’d, keduanya tengah mendengarkan Khabbab ibn al-Art membaca surat Thaha. Mengetahui hal ini, Umar naik pitam. Ia pun memukul mereka.


Namun Umar segera menyadari perbuatannya dan menyesal. Terlebih Fathimah mengatakan tidak akan menginggalkan Islam. Ia pun meminta lembaran-lembaran Alquran yang dipegang Fathimah dan berjanji akan mengembalikannya.


Ketika membacanya, Umar tertegun. “Alangkah eloknya kalimat-kalimat ini, betapa mulianya ajaran-ajaran yang dikandungnya. Sungguh, tak ada manusia yang mampu membuat kalam seindah ini,” tuturnya.


Setelah itu Umar menemui Rasulullah SAW untuk memeluk Islam. Ketika ia mengutarakan niatnya, Nabi Muhammad SAW langsung bertakbir diikuti para sahabat. Peristiwa tersebut terjadi di bulan Dzulhijjah tahun ke-6 kenabian Rasulullah. Umar merupakan orang ke-40 yang memeluk Islam.


Kala itu Rasulullah masih berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Umar-lah orang pertama yang dengan lantang mengumumkan keislamannya.


Sejak saat itu, Umar bin Khattab selalu menyertai Nabi Muhammad SAW, termasuk terlibat di perang-perang besar seperti Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq, Perang Khaibar, dan Perang Hunain.


Masa Kekhalifahan Umar bin Khattab

Setelah Abu Bakar wafat, Umar menggantikannya sebagai khalifah. Ia memerintah selama sepuluh tahun, yakni dari 13 H/634 M hingga 23 H/644 M. Mengutip jurnal Kekhalifahan Umar bin Khattab tulisan Salmah Intan (2017), Umar meletakkan dasar-dasar negara yang bersifat demokratis dan dilandasi oleh keadilan.


Di bawah pemerintahan Umar bin Khatab, kekuasaan Islam tumbuh sangat pesat. Umar melakukan ekspansi besar-besaran untuk menyebarkan pengaruh Islam.


Ekspansi dimulai dari ibu kota Syria, yakni Damaskus yang jatuh pada 635 M. Setahun kemudian setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria berada di bawah kekuasaan Islam.


Iskandaria, ibu kota Mesir, dapat ditaklukkan tahun 641 M. Kemudian Al-Qadasiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq jatuh pada tahun 637 M. Perluasan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang berhasil dikuasai di tahun yang sama. Pada tahun 641 M, Mosul dapat dikuasai.


Dengan demikian pada masa kepemimpinannya, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.


Wafatnya Umar

Mengutip dari buku Muawiyah Ibn Abi Sofyan: Dari Syura ke Monarki karya Hasaruddin (2014: 82-83), Umar bin Khattab wafat pada usia 63 tahun di bulan Dzulhijjah 23 H/644M. Ia meninggal di tangan budak Persia bernama Abu Lu’luah.


Umar ditusuk ketika sedang mengimami sholat Subuh. Sebelum meninggal, Umar menunjuk enam orang sahabatnya dan meminta mereka untuk memilih salah seorang di antaranya untuk menjadi khalifah. Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali, Thalhah, Zubair, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdur Rahman bin Auf.

Demikian biografi singkat tentang Sayidina Umar bin khattab.semoga menjadi inspirasi dan panutan.


Comments

Popular posts from this blog

Puisi lucu Indonesia campur sunda

Berbagai bencana di awal tahun 2021